Saturday, February 3, 2018

SUNGGUH TEGA!!! BAYI 9 BULAN TEWAS DI TANGAN AYAHNYA SENDIRI

SUNGGUH TEGA!!! BAYI 9 BULAN TEWAS DI TANGAN AYAHNYA SENDIRI

DONI SEORANG AYAH YANG TEGA MEMBUNUH DARAH DAGING NYA SENDIRI
 Seorang pria bernama Doni (23) salah satu dari tersangka yang melakukan pembunuhan sadis terhadap seorang balita yang baru berumur 9 bulan. Kejadian ini terjadi di kota Samarida, Kalimantan Timur, dimana pelaku ini di kenal memiliki sifat yang baik di depan rekan kerja nya. Namun beberapa rekan kerja nya sering mendengar tangis dari korban bayi tersebut saat masih hidup.

Media dari Merdeka.com, telah menelusuri kediaman Doni beserta sang istri, Gayatri (25) yang berada di Jalan Yos Sudarso RT 01, Kelurahan Pelabuhan. Dari penelusuran ini Merdeka mendapatkan pekerjaan dari Doni, yang bekerja sebagai pengisi dan pengantar air galon isi ulang di daerahnya.

Keadaan rumah atau tempat tinggal Doni terbilang cukup sempit, Dimana Doni dan juga istri menempati Mes dari toko air isi ulang tersebut yang hanya memiliki ukuran sebesar 5 X 4 meter saja. Bahkan di dalam ruangan tersebut ada kamar mandi juga dapur. Dengan perabotan dapur yang tidak tertata rapi.

Ternyata didepan kamar Mes mereka ini terlihat bangunan bertingkat yang mengeliling, juga ada permukiman dari warga lain nya. Doni dan Gayatri, sebenarnya baru saja pindah untuk menempati mes tersebut. Sebelumnya mereka berdua mengontrak rumah yang berada di kawasan Kelurahan Selili, Kalimantan Timur.

"Merdeka mendapatkan info dari teman kerja Doni, yang mana mengatakan pada saat beberapa bulan setelah pindah teman kerja tersebut pada kaget melihat mata dari anak nya yang membiru seperti orang yang terkena pukulan keras. Namun tersangka tersebut mengatakan kalau itu akibat terjatuh dari motor." Ungkap Erwan (26) rekan kerja Doni.

Setiap hari mereka hanya tau kalau Gayatri dan bayinya lebih sering berada di dalam kamar mes tersebut. Sedangkan untuk 3 anak kandung Gayatri dari suami pertama di titipkan kepada neneknya yang berada di jalan Otto Iskandardinata.

Teman-teman satu kerja Doni tidakk mau banyak ikut campur dalam urusan keluarga Doni. Namun tak jarang dari rekan kerja yang melihat kalau bayi tersebut memiliki banyak luka lebam akibat pukulan hampir di semua bagian tubuh mungilnya itu.

"Kami tidak ada yang berani terlalu banyak tanya, karena itu urusan rumah tangga mereka." Ujar Erwan.

"Yang jelas, balita 9 bulan itu selalu saja menangis saat di gendong ayahnya, seperti orang ketakutan. Namun sewaktu bermain dengan kami dia selalu saja tertawa." tambah Erwan.

Sewaktu Doni bercanda dengan anak nya tersebut juga selalu terlihat berlebihan, tak jarang bercandaanya bisa membahayakan bayi tersebut. Anak kecil itu sering di angkat-angkat, juga sering di lempar bolak balik di udara. Yang paling kelewatan itu pada hari kamis (1/2) sore itu, Doni dengan sengaja membalikann anaknya kaki di atas dan kepala di bawah. Perbuatan itu sangat kasar. Terang Erwan kepada merdeka.

Kami lihat itu banyak bekas biru-biru, juga ada bekas luka di kaki bayi tersebut, bahkan sebuah luka gigitan di lengan nya. Kami tanya dia bilang itu karena alergi, kami juga tak berani tertanya lebih jauh karena takut di anggap menggangu rumah tangga orang. Jelas Erwan lagi.

Akhirnya takdir membawa bayi tersebut pergi. Dimana bayi itu akhirnya kehilangan nyawanya, akibat dari semua luka lebam pada badan dan pungung, kepala, hingga lubang bekas gigitan di tangan nya. Kini kedua pelaku yakni Doni dan Gayatri, meringkuk dalam sel tahanan atas perbuatan mereka yang sangat keji terhadap anaknya. "Kami sungguh tak menyangka mereka berdua begitu tega memperlakukan anak mereka hingga seperti itu"tutur Erwan.