Saturday, February 3, 2018

MOBIL CRANE PROYEK KERETA CEPAT TERBALIK 4 KORBAN TEWAS

MOBIL CRANE PROYEK KERETA CEPAT TERBALIK 4 KORBAN TEWAS

Kejadian tragis mobil crane yang menewaskan empat pekerja jalan indonesia

Telah terjadi sebuah kecelakaan maut pada pembangunan jalur kereta api cepat di jalan Mataram Raya, Jatinegara, Jakarta Timur. Diketahui Mobil crane ini terbalik hingga menewaskan empat orang pekerja setelah selesai memasang penghubung jalan kereta api. Kejadian tragis yang menewaskan empat orang pekerja ini pada pukul 05.00 Wib.

Bapak Kapolsek Jatinegara Kompol Supadi berkata, Kecelakaan maut itu terjadi pada saat lima orang pekerja ini memasang bantalan crane. Dimana mereka saat itu sedang memasang bantalan crane dengan menggunakan bantuan mobil crane.

"Lalu saat bantalan crane yang sudah diangkat ke atas melewati kelima pekerja ini. Dikarenakan dudukan pada mobil crane yang tidak pas ini membuatnya terbalik. Sehingga bantalan crane yang sudah berada di atas tersebut jatuh dan menimpa korban tersebut, yang mengakibatkan empat orang pekerja meninggal dunia."Begitulah keterangan yang tertulis pada laporan kejadian. Minggu (4/2/2018).

Bapak Kapolsek Kompol Supadi menambahkan, dua orang korban tewas di lokasi kejadian. Namun yang dua lagi meninggal saat berada di perawatan Rumah Sakit Premier Jatinegara dan Rumah Sakit Hermina Jatinegara.

"Pihak Kepolisian langsung melakukan cek TKP beserta mengamankan barang bukti berupa sepatu proyek, helm proyek, rompi kerja proyek serta KTP dari para korban untuk di bawah ke Polsek Jatinegara agar bisa di proses hukum lebih lanjut." jelasnya.

Adapun data korban yang tewas tersebut adalah ;
  1. Jaenudin 44 tahun meninggal akibat luka yang terdapat di kepala korban.
  2. Dami Prasetyo 25 tahun meninggal ditempat kejadian dengan badan hancur tertimpa bahan crane.
  3. Jana Sutisna 44 tahun tewas dengan luka sama di bagian kepala.
  4. Joni 34 tahun tewas dengan luka di kepala juga mengalami patah pada bagian tangan kanan dan kiri.
Pihak keluarga dari keempat korban ini hanya bisa pasrah dan menangis untuk kepergian keluarga tercinta mereka. saat mendengar kabar kejadian yang menimpa mereka.