Sunday, February 4, 2018

PASPOR JURNALIS AUSTRALIA DISITA OLEH IMIGRASI TIMIKA

PASPOR JURNALIS AUSTRALIA DISITA OLEH IMIGRASI TIMIKA

PASPOR JURNALIS AUSTRALIA DISITA OLEH IMIGRASI TIMIKA

Kantor imigrasi Timika telah menyita paspor milik jurnalis Australia Rebecca Alice Henscke menyusul tweetnya yang mengkritik pemberian bantuan wabah campak dan malnutrisi di Asmat, Papua.

Salah satu tweet yang dimaksud diterbitkan di akun pribadinya pada 1 Februari, mengatakan bahwa persediaan makanan yang diberikan oleh pemerintah hanya terdiri dari mie instan, minuman ringan dan biskuit manis.

Menanggapi pos tersebut, Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang ikut dalam misi kesehatan di Asmat, mengklaim dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat bahwa "apa yang dia tulis tidak mencerminkan kebenaran. Di foto, [makanan dan minuman] bukan bantuan kemanusiaan, tapi produk dijual oleh pedagang dan secara tidak sengaja ditempatkan [di dermaga]. "

Campak telah menewaskan setidaknya 71 anak di Asmat, Papua. Indonesia sekarang terdaftar di antara lima negara dengan jumlah kasus kasus anak terbanyak, terutama di provinsi paling timur di negara ini.

Henscke adalah seorang jurnalis yang telah melaporkan untuk BBC Indonesia sejak 2006, menurut akun LinkedIn-nya. Dia juga telah melaporkan berbagai media seperti SBS dan Tempo, mengenai isu-isu di Asia Tenggara.

Juru bicara Direktorat Jenderal Imigrasi Agung Sampurno mengatakan dalam pernyataan tertulisnya, twitter Henschke menyinggung tidak hanya kepada pemerintah tapi juga untuk rakyat Indonesia, juga mempermasalahkan jurnalisme sebagai sebuah profesi.

"Kebijakan imigrasi nasional adalah kebijakan selektif, dimana hanya orang asing yang memberi manfaat kepada negara diperbolehkan untuk berkunjung dan tinggal di Indonesia," tulisnya.

Selanjutnya, Agung menyatakan bahwa Henschke sekarang sedang diselidiki dan diawasi Tim PORA (Tim Penonton Asing).