SEORANG ABG DI PERKOSA PELAKU SAAT MENCARI AYAHNYA HINGGA MAKASSAR
Sebuah insiden menyedihkan dialami oleh seorang wanita berusia 12 tahun dengan inisial Ms, seorang warga Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Selama 4 bulan, ia dan ibunya berinisial St (39), bersantai di Makassar setelah meninggalkan kampung halamannya, berakhir tragis.
Bocah baru yang besar itu, alias ABG, adalah korban perkosaan pria bernama Herman (40), warga Jalan Kodingareng, Kabupaten Wajo, Makassar, yang bekerja sebagai buruh harian. Saat ini, korban bersama ibu dan saudara perempuannya yang berusia 2 tahun berada di rumah perlindungan, di bawah perlindungan Tim Pemberdayaan Perempuan Kota Makassar dan Pusat Layanan Pemberdayaan Perempuan (P2TP2A).
Kepala Tim Respon Cepat (TRC) dari P2TP2A Makassar, Makmur menjelaskan, korban saat ini sedang menjalani post mortem di Rumah Sakit Bhayangkara. Hasil post mortem adalah luka di alat kelamin korban.
Lebih lanjut dijelaskan Makmur, korban Ms dan saudara perempuannya berada di Makassar dibawa oleh ibunya, setelah ayahnya menikah lagi dengan saudara perempuan sepupunya St. Mereka pergi ke Makassar bersama teman-teman mereka di Kutai Kertanegara yang kebetulan pergi ke Makassar.
Awalnya, kata Makmur, St. dan anak-anaknya menyewa kamar di Jalan Kodingareng, Distrik Wajo. Di lokasi ini korban dan ibunya bertetangga dengan pelaku, Herman, lelaki yang sudah menikah. Karena korban dan ibunya belum memiliki pekerjaan, para pelaku sering membantu memenuhi kebutuhan St. dan anak-anak mereka. Herman juga sering mengajak anak-anak St. jalan-jalan di sekitar kota.
Beberapa waktu kemudian, pelaku Herman pindah menyewa St. dan anak-anaknya di Jalan Veteran Utara, Kabupaten Makassar.
"Pada waktu itu, seorang residen, para ibu melihat bagaimana gadis kecil itu terkesan oleh yang lain. Sang ibu kemudian memanggil Ms, bagaimana bisa dan Ms mengakui bahwa pangkal pahanya sakit karena Herman tidur dengan suaminya. Ini wanita kemudian melaporkan ke ibu RW dan Nyonya juga dipanggil. Dan terungkap bahwa ada insiden pemerkosaan. Wanita RW ini kemudian membawa Ibu dengan ibu dan saudara perempuannya ke pos P2TP2A, "jelas Makmur.
Makmur menambahkan, pengakuan korban Ms, pelaku Herman menjemput Ms di motornya, Selasa (23/6) pagi, untuk membeli paket data. Setelah membeli paket data, Ms kemudian dibawa ke hotel dan dipaksa, menanggalkan pakaiannya disertai dengan ancaman dibunuh dan diminta untuk tidak melapor kepada ibunya. Gadis kecil ini kemudian dibawa pulang sore itu.
"Seorang ibu, seorang warga di Jalan Kodingareng yang melihat cara korban datang sampai kasus pemerkosaan terungkap. Kami telah melaporkan dan mengoordinasikannya dengan Unit Perlindungan Wanita dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar. Kami tidak memiliki informasi dari penyelidik unit PPA tentang kemajuan, "simpul Sejahtera.