SEORANG PEMUDA DI NIAS DI BUNUH DENGAN PARANG, KARENA PERKOSA ISTRI PAMANNYA
MARINA118 |
Seorang pria di Nias, Sumatera Utara, menjadi gelap ketika dia menemukan istrinya diperkosa. Pelakunya tidak lain adalah keponakannya yang terbunuh dengan parang. Berdasarkan informasi yang dihimpun pada Senin (29/6), pembunuhan itu dilakukan oleh YN (46), warga Dusun II, Desa Sandruta, Distrik Idanogawo, Nias.
Dia membunuh keponakannya, Operius Hura alias Ope alias Ama Galite (29) di belakang rumah korban di Desa Hamr II, Desa Sandruta, Distrik Idanogawo, Nias, Sabtu (13/6) sekitar pukul 3:00 sore
Peristiwa dimulai ketika ML alias IH, istri YN, sedang menarik rumput di sekitar tanaman ubi di belakang rumahnya. Operius tiba-tiba datang dari belakang dan langsung memeluk, menarik, dan menidurkannya di tanah. "Dia diduga memperkosa istri pamannya," kata AKBP Kepala Kepolisian Nias Selatan Deni Kurniawan.
Aksi Operius melihat seorang anak yang kebetulan ada di sekitar. Bocah itu segera berlari dan menceritakan kejadian itu kepada YN yang ada di rumah. Mendengar informasi itu, YN segera mengambil parang dan sebatang kayu. Dia buru-buru menuju ke taman.
Sesampainya di taman, YN menemukan Operius tidur telentang tanpa celana. Sementara ML tidak mengenakan pakaian tidur menyamping ke kanan dan membelakangi pemuda itu. YN langsung berteriak pada Operius. Ketika tertangkap, Operius berlari ke rumahnya. YN mengejarnya sambil menggambar parang dan memegang sepotong kayu. Tak lama kemudian Operius meninggalkan rumah. Dia membawa tombak dan parang dan mendekati YN.
Paman dan keponakan ini bertemu di parit di belakang rumah Operius. Pada saat itu, Operius mencoba menusuk tombak dan parang di kedua tangan ke arah YN. Tidak berdiri diam, YN menangkis menggunakan kayu. Sesaat kemudian dia memotong tombak Operius. Parang sabetan memotong gagang tombak dan melukai jari tengah keponakannya, jari telunjuk dan ibu jari kiri. Mata tombak jatuh ke tanah.
Operius kemudian jatuh terlentang ke tanah. YN menebasnya, tetapi keponakannya berusaha menangkis menggunakan kaki dan tangan kanannya. Keesokan harinya, Minggu (14/6) sekitar pukul 18.00, YN memberi tahu desa kejadian itu. Tetapi pada saat itu ia mengaku membunuh keponakannya yang ditemukan mencuri. Investigasi polisi akhirnya mengungkapkan bahwa insiden itu dipicu oleh pemerkosaan.