KEPALA DESA DI SUKAHARJO PERAS RP.25 JUTA OLEH WARTAWAN GADUNGAN
MARINA118 |
LIVE CASINO - Seorang pelaku yang telah nekat melakukan pemerasan uang terhadap korbannya dengan modus menjadi wartawan. Wartawan gadungan ini telah berhasil melakukan pemerasan terhadap korbannya yakni Kepala desa di Sukaharjo ini sebanyak Rp. 25 juta. Adapun informasi lain yang di ketahui terkait kejadian ini, bahwasannya Desa Paluhombo, Bendosari, Sukoharjo, juwanti yang berusia 51 tahun ini nyaris menjadi korban pemerasan wartawan gadungan. Pelaku ini di ketahui bernama Yosep Agus yang mengaku sebagai reporter harian.
Setelah itu, dari informasi yang di dapatkan bahwa Yosep ini meyakinkan calon korban dengan menunjukan sebuah kartu identitas wartawan yang di terbitkan oleh penerangan Komando Resor Militer 074/Wasatratama, 5 Juni lalu.
JUDI ONLINE - Pada sat itu, kebetulan di saat bersamaan puluhan wartawan juga menggunakan kartu yang sama untuk peliputan kunjungan Presiden Joko Widodo di wilayah Surakarta. Modus ini di gunakan pelaku adalah ijazah palsu yang di duga di miliki kades Poluhombo. Untuk memuluskan aksinya, Yosep mendatangi rumah mantan Kades Paluhombo Mulyadi. Kepadanya, dia minta tolong agar masalah ijazah persamaan SMP palsu tersebut disampaikan ke Juwanti. Belakangan diketahui mantan Kades tersebut masih bersaudara dengan Juwanti.
AGEN SABUNG AYAM - "Jadi saya diberitahu pak mantan, kalau ada wartawan yang mempermasalahkan ijazah persamaan SMP milik saya. Katanya wartawan Harian Bhayangkara atas nama Yosep Agus. Dan ada juga seorang oknum LSM, tapi saya lupa namanya," ujar Juwanti, kepada wartawan, Senin (9/9). Selang beberapa waktu, wartawan gadungan tersebut mendatangi dirinya, baik kantor maupun rumah. Bahkan, pelaku mengancam akan membeberkan informasi tentang penggunaan ijazah palsu tersebut ke publik. Agar tak dipermasalahkan lagi, Yosep meminta Juwanti menyetorkan uang Rp25 juta. Dengan uang tersebut, Juwanti dijanjikan tidak akan diberitakan di media massa.
Kemudian, Juwanti telah meminta Perlindungan ke Polsek Bendosari, Sukoharjo, meski demikian hingga kini dia belu melaporkan kejadian tersebut secara resmi ke pemasaran di kantor polisi.