Thursday, February 8, 2018

INDONESIA TARGETKAN EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK

INDONESIA TARGETKAN EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK

INDONESIA TARGETKAN EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK

Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Edi Suharto, menyatakan bahwa negara-negara berkembang, seperti Indonesia dan Filipina, telah menjadi sasaran eksploitasi seksual anak.

"Negara-negara berkembang telah menjadi sasaran, selain di Indonesia, Filipina juga agak rentan terhadapnya. Jumlah kasusnya cukup tinggi dan menyangkut," katanya, dalam Dialog Antarbudaya mengenai Respon Nasional Terpadu untuk Mengakhiri Eksploitasi Anak dan Pelecehan Anak secara Online di kawasan ASEAN di Jakarta, Rabu.

Lebih jauh dia menjelaskan bahwa ada banyak kasus yang terjadi di Indonesia, mulai dari eksploitasi hingga yang bersumber dari perdagangan anak ke pedofil.

"Ini menjadi masalah regional, saya menerima laporan dari Direktur Masalah Anak bahwa kasus ini tidak hanya terjadi di dalam negeri tetapi juga di tingkat antardaerah," tambahnya.

Berdasarkan laporan yang diterima oleh Hotline Pelayanan Sosial Anak, jumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak terus meningkat dari 15 kasus pada tahun 2015 menjadi sejumlah 254 kasus yang signifikan pada tahun 2016 dan 398 kasus pada tahun 2017.

Studi yang dilakukan oleh Kementerian juga menemukan bahwa 41 persen kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak terjadi karena terpapar pornografi.

Oleh karena itu, langkah strategis harus diambil, termasuk larangan terhadap situs yang mengandung konten pornografi.

"Saya percaya bahwa salah satu hal yang penting juga imunisasi sosial, di mana anak dididik tentang cara menggunakan internet dengan bijak, sesuai dengan usia mereka," katanya.

Semua ini harus dimulai dari komunitas mereka, termasuk keluarga, sekolah, rekan kerja, dan lingkungan, secara umum, jelasnya.

Pada saat yang sama, negara anggota ASEAN juga harus bekerja sama dalam menangkal kejahatan cyber.