INDONESIA DAN AUSTRALIA BEKERJASAMA MENGEMBANGKAN VAKSIN UNTUK PENYAKIT ROTAVIRUS
MARINA118 - Para tim peneliti Indonesia yang tergabung dalam Murdoch Children's Research Institute bersama peneliti Australia berhasil mengembangkan vaksin rotavirus atau yang disebut 'RV3-BB' yang bisa memberikan kekebalan aktif dan melindungi diri dari serangan rotavirus. Rotavirus adalah salah satu jenis virus yang pada umumnya menyerang bayi dan balita. Virus ini dapat menyebabkan diare, muntah dan dehidrasi. Di dunia, rotavirus merupakan penyebab utama diare berat pada anak di bawah 5 tahun.
Ketua Regional Penelitian Gastroentrologi Anak-anak dan Penilitian Rotavirus di Indonesia, yakni Prof. Yati Soenarto mengatakan penemuan vaksin RV3-BB merupakan keberhasilan signifikan dalam sebuah kesehatan global. Pasalnya, penelitian vaksin rotavirus telah mulai berlangsung selama 4 dekade lalu. Khusus penelitian yang digarap Yati itu, memulai tahap pertama di Melbourne, Australia dan Selandia pada 1990-an. Riset kemudian terus dilanjutkan di Indonesia pada 2013 hingga 2016.
Tak mudah menemukan vaksin karena harus hati-hati dan benar-benar aman serta tidak dapat menimbulkan efek samping yang berarti, kemudian baru dapat dirilis ke pasar, ucap Yati di Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta. Yati merupakan salah satu dosen terbaik di Fakultas Kedokteran UGM.
Sementara daripada itu, peneliti bagian farmakologi yakni Jarir At Thobari menerangkan bahwa uji klinik vaksin rotavirus pertama di dunia dilangsungkan di Indonesia. Vaksin RV3-BB tersebut diberikan kepada bayi saat berusia 5 hari hingga usia 18 bulan. Vaksin itu diberikan kepada 1.649 bayi di 25 puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Hasilnya, vaksin RV3-BB ini sangat ampuh melindungi bayi dari penyakit rotavirus. Tingkat keberhasilannya juga sangat tinggi. Lebih dari 96% vaksin tersebut mampu melindungi bayi selama tahun pertama dari rotavirus dan 75% bayi terlindungi hingga usia 18 bulan, ucap Jarir.
Para peneliti berharap vaksin RV3-BB ini bisa disuplai untuk anak-anak Indonesia dalam program imunisasi nasional. Jarir mengatakan bakal menggandeng produsen obat dan vaksin sebagai pemegang lisensi untuk memproduksi vaksin rotavirus secara massal. Kami berharap masyarakat memahami vaksin ini dapat mencegah diare untuk anak dengan usia di bawah 2 tahun karena rotavirus, tutur Jarir. Di Indonesia, rotavirus merupakan penyebab infeksi paling terbesar dalam kasus diare yang dirawat di rumah sakit pada bayi dan anak.