SERANGAN BNN KE SUMUT MENEWASKAN SATU ORANG BANDAR NARKOBA
Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap setidaknya tiga orang saat melakukan serangan narkoba di Medan, Sumatra Utara, pada hari Minggu, sementara seorang tersangka lainnya meninggal setelah ditembak.
Badan tersebut mencurigai keempat orang tersebut menjadi bagian dari sindikat narkotika Malaysia-Aceh-Medan. Mereka ditangkap atas dugaan kepemilikan 79.905 pil ekstasi dan 15 kilogram shabu metamfetamin.
"Pil ekstasi, yang dikemas dalam 14 karung, dan 15,53 kg kristal meth, disita di dua lokasi, Hotel Antara di Medan dan rumah mereka, yang juga terletak di kota," kata BNN dalam laporannya yang dirilis. pada hari Selasa.
"Selama penggerebekan itu, satu tersangka, yang diidentifikasi sebagai Amri, koordinator distribusi obat bius, ditembak di dadanya setelah dia mencoba menahan penangkapan.Dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit,"
Operasi tersebut dilakukan bekerja sama dengan Kepolisian Kerajaan Malaysia dan polisi Sumatera Utara.
Juru bicara BNN Comr. Sulistiandriatmoko mengatakan pada hari Selasa bahwa penangkapan tersebut terjadi sesaat setelah total 2,9 ton kristal meth disita BNN dari dua kapal selama penggerebekan terpisah bulan ini.
Pada tahun 2017, BNN menyita 4,71 ton meth crystal, 151,22 ton ganja dan 2,9 juta pil ekstasi, setara dengan 627,84 kg.
BNN menangkap 58.365 tersangka narkoba dan 34 tersangka pencucian uang pada tahun 2017, dengan 79 tersangka ditembak dan dibunuh oleh petugas badan tersebut selama penggerebekan narkoba. Kebijakan shoot-to-kill sangat disarankan oleh kepala BNN Budi Waseso untuk bertindak sebagai efek jera bagi pengedar narkoba.