ANAS BANTAH RAPAT YANG BERSEKONGKOL DENGAN SBY
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah bahwa ada pertemuan yang berlangsung di Sukamiskin antara dirinya, Setya Novanto, Firman Wijaya, dan Saan Mustopa. Ketiga orang tersebut dituduh berkomplot melawan Susilo Bambang Yudhoyono dan anaknya Edhie Baskoro Yudhoyono terkait dengan korupsi kartu identitas elektronik (e-KTP).
Anas mengklaim bahwa ia dapat memberikan bukti untuk membuktikan bahwa pertemuan di penahanan Sukamiskin tidak pernah terjadi. Dia menyarankan agar orang memeriksa rekaman CCTV, daftar tamu, dan kesaksian warga setempat.
"Tidak ada rapat tertutup, tamu tidak bisa masuk rahasia. Apalagi kalau itu rapat, "kata Anas dalam sepucuk surat yang dikirim ke Bobby Triadi, Divisi Komunikasi Publik Kepemimpinan Nasional Perhimpunan Gerakan Indonesia pada hari Senin, 12 Februari.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah surat yang diduga ditulis oleh Mirwan Amir beredar di media massa. Surat tersebut menyarankan agar sebuah pertemuan berlangsung untuk bersekongkol dengan SBY yang dihadiri oleh Saan Mustopa, Anas Urbaningrum, dan Firman Wijaya di pusat penahanan Sukamiskin.
Politisi Partai Demokrat Andi Arief men-tweet melalui akun pribadinya @andiarief_ bahwa Firman telah berkonspirasi untuk menyebutkan nama SBY dalam sidang e-KTP.
Anas Urbaningrum membela bahwa surat tersebut adalah tipuan yang sengaja dibagikan karena alasan tertentu. Dia mengatakan bahwa dia tidak akan pernah menyakiti siapapun, apalagi dengan memfitnah SBY.