Wednesday, February 21, 2018

PEMERINTAH INDONESIA HENTIKAN SEMUA PENGERJAAN PROYEK JALAN LAYANG

PEMERINTAH INDONESIA HENTIKAN SEMUA PENGERJAAN PROYEK JALAN LAYANG


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan terkait saat ini menghentikan semua pengerjaan proyek jalan layang dikarenakan adanya serangkaian kecelakaan konstruksi.

"Kami telah bicarakan hal tersebut dengan Bapak Menteri Basuki Hadimuljono, pagi ini. Instruksi pertama dari bapak Menteri adalah menghentikan semua kerjaan proyek jalan layang. Sampai para kontraktor dan [pengembang] menyerahkan secara rinci metode kerja dan bagaimana cara pemantauan mereka untuk membuktikan apakah sudah melakukan pekerjaan dengan benar, "kata direktur jenderal pembangunan jalan dari Kementerian Perindustrian, Arie Setiadi Moerwanto, pada Selasa (20-02-2018).

Pada hari Selasa pagi, besi beton pembuatan jalan bek tengah di jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (BCKM) rubuh di jalan Kebon Nanas, Jakarta Timur, menjatuhi tujuh pekerja. Semua korban dilaporkan dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan di Rumah Sakit UKI di jalan Cawang, Jakarta Timur.

Arie mengatakan kemungkinan penyebab kecelakaan itu adalah kegagalan dalam membuat cetakan. Oleh karena itu, kementerian tersebut berencana untuk mengevaluasi semua proyek jalan layang guna mencegah terjadinya kecelakaan sejenis di masa depan.

"Kami tidak tahu berapa lama evaluasi ini akan berlanjut namun kami akan mengumpul semua data yang kami butuhkan dan memberikan penjelasan terperinci sesegera mungkin bersamaan dengan tindakan perbaikan," Arie menambahkan.

Sebenarnya Pembangunan jalan tol sepanjang 11 kilometer ini telah dihentikan sekitar 20 tahun silam sebelum kembali dilanjutkan pada bulan November 2014. Proyek ini dilaksanakan oleh perusahaan konstruksi Waskita Karya dengan nilai kontrak sebesar Rp 7,23 triliun (532,9$ juta).

Pada minggu pertama bulan Februari, sebuah peluncur girder runtuh di lokasi konstruksi proyek rel kereta api quadruple di Matraman, Jakarta Timur, menewaskan empat pekerja dan melukai lima lainnya.