Saturday, February 17, 2018

JOKOWI TIDAK YAKIN JIKA PERGURUAN TINGGI ASING HARUS MASUK KE INDONESIA

JOKOWI TIDAK YAKIN JIKA PERGURUAN TINGGI ASING HARUS MASUK KE INDONESIA

JOKOWI TIDAK YAKIN JIKA PERGURUAN TINGGI ASING HARUS MASUK KE INDONESIA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir untuk mengkaji ulang rencana pemberian izin kepada universitas asing di Indonesia.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa dia tidak ingin segera melaksanakan rencananya untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Namun, dia akan mengizinkannya jika langkah itu diperlukan agar industri pendidikan nasional bisa bersaing.

"Tidak perlu jika mereka bisa berubah tanpa mempresentasikannya kepada pesaing. Tapi kami akan mengajak [universitas asing] jika situasinya tidak berubah, "kata Jokowi saat pertemuan tahunan Rektor Forum Indonesia di Universitas Hasanuddin pada hari Kamis, 15 Februari.

Rencananya untuk mengundang perguruan tinggi asing tersebut pertama kali disebutkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dia beralasan bahwa hal itu terkait dengan efisiensi anggaran pendidikan negara. Indonesia, kata Kalla, telah menghabiskan triliunan untuk mendanai beasiswa luar negeri.

VP berpendapat bahwa dengan membiarkan universitas asing masuk ke Indonesia, anggaran yang digunakan untuk mendanai beasiswa dapat dikurangi dan sejumlah besar orang dapat merasakan manfaatnya.

Menurut Presiden Jokowi, tidak semua universitas dalam negeri perlu mencapai tingkat kelas dunia dan lebih penting bagi institusi pendidikan untuk memiliki potensi yang sama untuk berkontribusi pada masyarakat.