PEMERINTAH INDONESIA BAYAR PESAWAT SUKHOI SU-35 RUSIA DENGAN KERUPUK
MARINA118 - Menteri Perdagangan RI yakni Enggartiasto Lukito menerangkan masih melakukan pendataan komoditas yang akan segera ditawarkan kepada pemerintah Rusia sebagai imbal dagang pembelian 11 Sukhoi SU-35. Ia mengklaim komoditas itu dapat segera diselesaikan dan salah satunya adalah kerupuk. Iya benar kerupuk, Saya kan ingin ada nilai plus untuk kerupuk, ucapnya saat berada di Istana Kepresidenan.
Diketahui pemerintah Indonesia telah melakukan kesepakatan dalam melakukan jual beli 11 pesawat Sukhoi Su-35 dengan mekanisme imbal dagang. Dengan kata lain, pembelian 1 pesawat tempur dengan nilai lebih kurang US$ 90 juta tersebut bisa memakai komoditas dagang, bukan uang.
Sebagai catatan awal, Sukhoi Su-35 yang akan dilepas pemerintah Rusia seharga US$ 150 juta per unit. Namun, setelah melalui tahap negosiasi kedua negara, termasuk dalam spesifikasi pesawat tempur yang disepakati harga US$ 90 juta per unit yang dapat digantikan dengan komoditas Indonesia. Enggar menambahkan 'kerupuk' hanyalah 1 dari sekian banyak komoditas yang akan ditawarkan. Beberapa komoditas lain diantaranya furnitur, kopi, gula, dan biskuit.
Komoditas-komoditas itu terlihat murah, apalagi digunakan untuk pembelian pesawat tempur Sukhoi. Akan tetapi, ucap Enggar komoditas yang tampak murah itu malah disenangi karena sering diekspor ke berbagai negara didunia. Sekarang saja, di Nigeria berbagai macam Biskuit mulai dari Mayora hingga Wings itu sangat diminati. Ekspornya ke Afrika sangat tinggi dan punya nilai tambah, katanya. Ia memperkirakan nilai komoditas untuk Rusia mampu mencapai US$ 570 juta.