Walhi: Hotspots in Kalimantan and Sumatra Worsen
Manajer kampanye Forum Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) untuk makanan, air, dan ekosistem penting, Wahyu Perdana, mengungkapkan bahwa jumlah hotspot dari kemungkinan 80 persen kebakaran hutan telah meningkat menjadi 34.000 titik dari Januari hingga September tahun ini.
“Pada 17 September, ada 34.000 titik api. Mereka menyebut kondisi [kritis] seperti itu sebagai peningkatan; itu pada dasarnya berbohong kepada publik, ”kata Wahyu kepada Tempo, Rabu, 18 September.
Menurut data yang dihimpunnya, jumlah hotspot di Sumatra dan Kalimantan mencapai 328.724 hektar yang terdiri dari 239.161 lahan mineral dan 89.000 hektar lahan gambut.
Kementerian lingkungan dan kehutanan telah menutup lahan konsesi yang menjadi penyebab kebakaran hutan yang meliputi 51 perusahaan dan satu lahan milik pribadi.
Dia menganggap kabut asap dari kebakaran hutan di dua daerah tersebut telah menyebabkan banyak kerugian bagi penduduk setempat yang secara langsung terkena dampak penyakit terkait dengan menghirup asap tebal. Ini juga menyebabkan kerugian finansial bagi mereka yang terkena dampak.
Manajer Walhi menegaskan bahwa pemerintah pasti mampu menyelesaikan masalah tetapi tidak tercermin dalam upaya mitigasi pemerintah.