PEKERJA KESEHATAN TINGGALKAN PUSAT KESEHATAN KOSONG DI ASMAT
Kementerian Kesehatan mengatakan pemerintah daerah paling bertanggung jawab atas kematian 72 orang karena campak dan kekurangan gizi di Asmat, Papua.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Anung Sugihantono mengatakan, tidak ada salahnya menginformasikan kasus yang terjadi pada September lalu.
Menurutnya, hal itu terjadi karena program vaksinasi tidak menjangkau seluruh penghuni. Padahal, Kementerian Kesehatan telah mengirimkan vaksin tersebut ke Dinas Kesehatan Provinsi.
Bupati Asmat, Elisa Kambu, justru menyalahkan warga. Ada masalah akses dari pusat kesehatan yang jauh. Tapi mereka tidak memiliki kesadaran untuk berkunjung.
Pada awal Februari, mereka mengklaim petugas kesehatan tidak pernah datang. Victor Paya, Kelapa Kampung As, Kecamatan Pulau Tiga, mengatakan vaksinasi tersebut baru dilakukan setelah pemerintah menggelar acara luar biasa. Sampai 4 Februari 17337 anak telah divaksinasi.
Puskesmas di Kampung As dan Atat, Kecamatan Pulau Tiga telah kosong. Hanya ada satu pasien. Menurut Victor, staf lolos tanpa alasan yang jelas. "Sudah setahun sejak staf pergi, kata Victor.
Bupati Elisa Kambu mengakui perilaku warga yang sering menyalahkan staf saat ada penyakit parah menyebabkan mereka melarikan diri.
Dia mengatakan bahwa biskuit dari bantuan Kementerian Kesehatan hanya diterima setelah kejadian luar biasa.
Masalah kesehatan tidak hanya terjadi di Asmat. Tim Investigasi Tempo menemukan bahwa pelayanan kesehatan di Papua masih miskin. Tingkat kematian pasien di rumah sakit menjadi yang tertinggi di Indonesia.