Saturday, January 20, 2018

GEDUNG PENCAKAR LANGIT SINGAPURA AKAN DIJADIKAN PROYEKSI CAHAYA WARNA-WARNI

GEDUNG PENCAKAR LANGIT SINGAPURA AKAN DIJADIKAN PROYEKSI CAHAYA WARNA-WARNI

GEDUNG PENCAKAR LANGIT SINGAPURA AKAN DIJADIKAN PROYEKSI CAHAYA WARNA-WARNI

MARINA118 - Light to Night Festival akan kembali digelar di Singapura pada 19-28 Januari 2018. Festival ini akan melukis Distrik Civic Singapura dengan berbagai rangkaian warna yang mempesona. Institusi dan taman budaya yang menjadi ikon daerah ini bakal menjadi kanvas kreatif yang dihiasi dengan karya seni yang spektakuler.

Galeri Nasional Singapura jadi pelopor acara ini bersama dengan keempat mitranya yakni The Art House, Victoria Theatre and Victoria Concert Hall, Asian Civilisations Museum, dan Th Esplanade.

Direktur Light to Night Festival 2018, Suenne Megan Tan, mengatakan Distrik Civic adalah rumah bagi institusi budaya utama di Singapura dan sebagai pusat seni dan budaya di jantung kota. Festival ini bertujuan memperluas pengalaman di luar dinding monumen abadi ini dan masuk ke ruang publik dan menikmati seni di sekitar mereka.

Tan mengatakan Distrik Civic akan berubah menjadi keajaiban nokturnal saat matahari terbenam. Untuk pertama kalinya, Balai Kota Singapura akan menjadi kanvas interaktif bagi khalayak untuk menciptakan karya seni publik. Kesenian ini berjudul Chromascope, pengunjung diundang untuk berpartisipasi dengan memproyeksikan visual berwarna ke dinding Galeri.

Cahaya berwarna-warni juga akan menghiasi bekas gedung Mahkamah Agung, The Arts House, Victoria Theatre dan Victoria Concert Hall, serta Asian Civilisations Museum. Art Skins on Monuments, proyeksi cahaya berwarna itu dihiasi oleh 30 perupa, ilustrator dan desainer multimedia yang berbasis di Singapura. Termasuk seniman baru Brandon Tay, seniman visual Speak Cryptic, seniman ilustrator Aeropalmics, dan seniman kontemporer Samantha Lo, yang akan menghiasi setiap monumen.

Di Perahu Permaisuri, sebuah petualangan multi-sensori menanti sebagai House of Mirrors oleh seniman Melbourne Christian Wagstaff dan Keith Courtney yang memulai debutnya di Asia. Anda juga dapat merasakan pengalaman mendebarkan di labirin cermin yang tak berujung dan membawa seseorang dalam perjalanan melalui ribuan ilusi optik dan refleksi yang membingungkan.