Monday, June 29, 2020

MODUS TURNAMEN MULTI PLAYER, 8 BOCAH DI DEPOK JADI KORBAN PENCULIKAN

MODUS TURNAMEN MULTI PLAYER, 8 BOCAH DI DEPOK JADI KORBAN PENCULIKAN

MODUS TURNAMEN MULTI PLAYER, 8 BOCAH DI DEPOK JADI KORBAN PENCULIKAN

Dibujuk oleh turnamen MP (Multi Player), delapan anak diduga diculik. Pelakunya adalah orang yang tidak dikenal. Terus terang, kedelapan bocah itu tergoda untuk merayu para pelakunya. Para korban terdiri dari dua anak perempuan dan enam anak laki-laki.

Delapan korban adalah RM (13), MR (13), EF (11), RD (13), K (13), L (11), AG (12) dan BY (13). Saat itu, kedelapan anak itu bermain di tempat parkir Pasar Agung, Sabtu (27/6). "Anak-anak itu bermain Bentengan di tempat parkir Pasar Agung. Kemudian datanglah seorang pria dewasa yang tidak dikenal," kata Kepala Kepolisian Resor Komisaris Azis Andriansyah, Senin (29/6).

Para pelaku membujuk para korban dengan mode turnamen MP (Multi Player). Delapan anak itu mematuhi perintah pelaku. Mereka dibawa ke Margonda. "Kemudian mereka sepakat untuk ikut dan menggunakan transportasi umum ke arah Margonda," jelasnya.

Mereka kemudian turun dari angkutan umum dan melanjutkan berjalan kaki ke halte terbang Universitas Indonesia (UI). Dari delapan anak, empat dari mereka melarikan diri.

Keempat korban berhasil melarikan diri pada pukul 22.00 WIB. Mereka pura-pura buang air kecil lalu kabur. Mereka tiba di rumah pada Minggu (28/6) pagi pukul 3:00 pagi. Kemudian kejadian itu dilaporkan ke Kantor Polisi Sukmajaya. Kemudian para penyelidik membuat pendalaman dan melacak lokasi kejadian.

"Dari hasil pencarian diketahui bahwa empat korban lainnya berada di Jakarta Timur. Sekarang delapan anak telah kembali ke rumah mereka," jelasnya.

Dari kesaksian para korban mereka dibawa berkeliling oleh para pelaku. Para korban tidak mengalami kekerasan fisik. Keempat korban diancam oleh pelaku. Pelaku mengancam akan membunuh korban jika dia melarikan diri.